Wantaranews.com – Medan – Bagian yang paling menonjol adalah penggunaan bronjong (kawat galvanis berisi batu) yang dipasang di sepanjang tepi jalan yang menghadap ke air.
Fungsi pembangunan bronjong ini berfungsi sebagai penahan tebing atau tanggul untuk mencegah erosi dan longsor, memastikan badan jalan tetap stabil, terutama karena jalan tersebut dibangun di antara perairan (kemungkinan sungai, parit besar, atau tambak).
Dilapangan terlihat ada lapisan bronjong yang sudah terpasang dan mulai menyatu dengan tanah di bagian kanan (dekat air), sementara di sebelahnya sedang dilakukan penimbunan batu besar dan pemasangan kawat bronjong baru.
Pengerasan badan jalan di sisi kiri dipenuhi dengan tumpukan batu dan kerikil berukuran besar hingga sedang.
Ini adalah material yang digunakan untuk pengerasan dasar jalan (sub-base dan base course) sebelum lapisan akhir (semenisasi/rigid beton) diterapkan.
Dari kejauhan, terlihat alat berat jenis ekskavator (beko) dan pekerja yang sedang beraktivitas, menunjukkan bahwa penimbunan dan pemadatan material sedang berlangsung.
Lokasi ini menangkap tahap krusial dalam pembangunan jalan di daerah berlumpur atau berair, yaitu penguatan struktur jalan dari erosi.
Pekerjaan utamanya adalah pemasangan bronjong sebagai penahan tebing di samping penimbunan dan pengerasan badan jalan dengan batu, memastikan jalan yang dibangun memiliki ketahanan jangka panjang.
