Wantaranews.com – Tebingtinggi
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah ( MKKS ) Sekolah Menengah Atas ( SMA ) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Negri Kota Tebingtinggi, bungkam dan tidak mau menjawab sama sekali konfirmasi dari wartawan yang dikirim melalui pesan Whatshaap ke telepon seluler milik kedua nya pada tanggal 22 Juli 2024, sekira pukul 13,39 wib dan 13,43 wib.
Meski pada bukti chat WA tersebut sudah terkirim dan terlihat tanda contreng dua dan dari info juga sudah dibaca, kedua tidak merespon konfirmasi yang dikirmkan.
Diamnya kedua ketua MKKS SMA dan SMK Negri Kota Tebingtinggi ini tentu menjadi pertanyaan besar, dan mengindikasikan bahwasannya memang ada terjadi praktik praktik ”monopoli’,” yang dilakukan seluruh sekolah SMA dan SMK Negeri sekota Tebingtinggi.
Terkait pengadaan seragam sekolah yang diharuskan siswa baru agar membeli seragam dari toko ( grosir ) yang berada di jalan Cemara Ujung diduga memang sudah dihunjuk atau ditentukan oleh pihak sekolah.
Merujuk kepada UU No 14 tahun 2008, tentang keterbukaan informasi ( KIP) harus nya ketua MKKS SMA Negeri, Paino dan Ketua MKKS SMK Negeri, Dating Pasaribu, terbuka kepada wartawan dan tidak boleh menutup informasi yang dipertanyakan kepada mereka sebagai pemimpin dilingkungan sekolah, bukan terkesan malah menghambat kerja wartawan dengan tidak memberikan jawaban atas apa yang ditanyakan kepada kedua nya.
Sebelumnya, konfirmasi secara tertulis juga sudah dilayang kepada kedua ketua MKKS, PAINO dan DATING Pasaribu sebagai ketua MKKS SMA Negeri dan SMK Negeri Kota Tebingtinggi yang juga menjadi kepala skolah SMA Negri 1 dan Kepala sekolah SMK Negri 3. Oleh salah satu lembaga organisasi profesi wartawan yang bernama PRO JURNALISMEDIA SIBER (PJS) Kota Tebingtinggi.
Dalam surat konfirmasi itu Nurhakim sitanggang, selaku ketua PJS mempertanyakan terkait ada nya temuan informasi yang didapat bahwa diduga kuat pihak sekolah menerapkan satu pintu kepada siswa penerimaan baru agar membeli perlengkapan seragam sekolah ketoko atau grosir yang sudah ditentukan pihak sekolah. @ Ridcat/Redaksi